KANWIL BEA CUKAI SULBAGTARA SELENGGARAKAN FGD DENGAN TEMA OPTIMALISASI EKSPOR LANGSUNG DARI PELABUHAN BITUNG

0
399

Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai senantiasa peka terhadap perkembangan dan kemajuan daerah khususnya di wilayah Sulawesi Utara. Perkembangan daerah perlu ditopang oleh perdagangan yang kompetitif, unggul dan maju. Perdagangan antar wilayah baik itu ekspor maupun impor ditentukan oleh peran pelabuhan yang efektif dan efisien. Sulawesi Utara memiliki komoditas ekspor yang melimpah dari hasil alam, pertambangan, perhutanan, perkebunan maupun perikanan yang apabila dimanfaatkan secara maksimal akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, kegiatan perdagangan ke luar negeri/ekspor wilayah Sulawesi Utara masih belum memberikan hasil yang maksimal dan masih membutuhkan biaya yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kegiatan ekspor tersebut melalui Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) dan Tanjung Perak (Surabaya) sehingga menimbulkan inefisiensi berupa tingginya biaya transportasi. Selain itu daya saing produk ekspor Sulawesi Utara di mancanegara menjadi rendah.

Oleh karena itu, untuk mendukung ekspor langsung dari Sulawesi Utara dan Wilayah Timur Indonesia, Kanwil Bea Cukai Sulbagtara menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Optimalisasi Ekspor Langsung dari Pelabuhan Bitung pada Rabu, 23 Oktober 2019. Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara, Cerah Bangun. Dalam kata sambutannya Cerah mengatakan bahwa Pelabuhan Bitung merupakan salah satu dari dua Hub Internasional yang ada di Indonesia, bersama dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Beliau berharap Bitung bukan hanya tempat ekspor barang-barang dari Sulawesi Utara saja, tetapi wilayah-wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, dan seluruh Sulawesi juga diarahkan melalui Bitung. Semuanya akan diarahkan untuk bergeser ke Pelabuhan Bitung, bukan lagi ke Tanjung Priok ataupun Tanjung Perak.

“Untuk para pengusaha yang mengalami kendala, langsung sampaikan saja kepada instansi pemerintah agar dapat dicarikan solusi bersama.” ungkap Cerah.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Lantai 6 Gedung Keuangan Negara Manado tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

“Kalau bisa Pelabuhan Bitung ini dioptimalkan. Kalau dulu hanya impor terbatas, sekarang semua jenis barang dapat diimpor melalui Pelabuhan Bitung. Jadi para pengusaha dan seluruh masyarakat Sulawesi Utara dapat memanfaatkan hal tersebut. Hal tersebut tentu saja dapat tercipta apabila semua pihak baik dari pengusaha maupun instansi terkait, turut mengambil peran ataupun bagian untuk mewujudkannya.” ungkap Olly Dondokambey dalam kata sambutannya.

“Pelabuhan Bitung ini sangat dekat dengan perekonomian Asia. Pemerintah Provinsi akan mendukung penuh semua kegiatan yang berkaitan dengan ekspor dan impor Bitung. Nanti apabila ada kendala langsung disampaikan saja kepada saya agar dapat segera dicarikan solusinya.” lanjut Olly.

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penandatanganan Piagam Deklarasi Bersama Dukungan Optimalisasi Ekspor Langsung dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Kakanwil DJBC Sulawesi Bagian Utara, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Manado, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Bitung, serta General Manager PT Pelabuhan Indonesia Terminal IV (Persero) Petikemas Bitung.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait dengan Potensi Daerah Sulawesi Utara oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jenny Karouw dan penyampaian materi terkait dengan PT Pelabuhan Bitung IV (Persero) oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia Terminal IV (Persero) Petikemas Bitung, M. Ayub Rizal.

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan diskusi antara stakeholders dan narasumber (Kepala Disperindag Sulawesi Utara dan General Manager Pelindo 4 Cabang Bitung) dengan moderator Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara. Dalam diskusi tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yakni ekspor langsung dari Pelabuhan Bitung menjadi sangat penting karena berkaitan dengan pengurangan waktu dan biaya logistik, diperlukan kebijakan khusus untuk menghapus kendala-kendala perdagangan internasional khususnya untuk produk asli dari wilayah Sulawesi Utara, menggandeng wilayah Indonesia Timur untuk mendukung dan mewujudkan direct shipping dari Pelabuhan Bitung, serta dukungan dari semua pihak untuk merealisasikan ekspor langsung dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung.

“If there is a will, there is a way.” pungkas Cerah di akhir kegiatan. 

#beacukairi
#bckanwilsulbagtara
#beacukaimakinbaik
#SetiapKitaAdalahHumas
#PelabuhanHubInternasionalBitung
#kegiatanBC

BAGIKAN